Sindanghaji Sidaharja Lakbok Ciamis

Selasa, 05 November 2013

Wilayah Sindanghaji merupakan dataran tinggi yang memiliki perbukitan dengan beberapa panembahan yakni Mbah Dipa dan Marmagati. Kedua panembahan ini merupakan yang paling terkenal diantara beberapa Mbah yang sering disebutkan orang tua jaman dahulu. Konon di Sindanghaji memang ada 8 Mbah yang secara kasat mata tidak nampak namun meninggalkan beberapa petilasan yakni berupa pohon besar dan kini dijadikan sebagai tempat untuk melek pada malam Jumat Kliwon.

Panembahan Marmagati lebih ramai ketimbang Mbah Dipa saat malam jumat kliwon. Beberapa orang seperti dalang dan orang-orang pemerintahan yang ingin ngadem serta mengharapkan keberkahan dengan mengasingkan diri di tempat ini, berharap keesokan harinya pikiran dan hatinya merasa lebih tenang. Ini seperti yang pernah guru saya sampaikan yakni pak Ripono, beliau menuturkan bahwa usai melek di panembahan Marmagati pikiran terasa lebih adem, walau terdapat masalah baik keuangan bisa segera menemukan solusi.

Sindanghaji adalah sebuah nama dukuh yang memang ada makna khusus diciptakan oleh kakek buyut almarhum dengan harapan menjadi pengayom masyarakat sekitar dan merupakan tempat tinggalnya bangmisno. Selama ini saya dan seorang simbah Fauzan dari Kesugihan Cilacap ketika berada di Sindanghaji juga merasakan ketenangan batin. Memang banyak sekali keunggulan dari Sindanghaji ini yang bisa digali baik itu potensi budaya, mistik hingga sumber daya alam di daerah perbukitan pasir rombeng. Bangmisno selaku penulis dari web desa Sidaharja ini juga turut berperan untuk mengembangkan Sindanghaji sebagai pedukuhan budaya dan melek IT melalui pembelajaran blog bagi warga Desa Sidaharja Lakbok Ciamis.

Sidaharja Desa Terkaya di Ciamis

Senin, 04 November 2013

Seperti yang pernah saya uraikan sebelumnya bahwa sidaharja ini terletak di daerah yang juga merupakan kawasan gambut yakni kecamatan Rawa Lakbok dan kini lebih dikenal dengan sebutan Lakbok Raya. Desa Sidaharja memiliki 5 (lima) pedukuhan atau biasa disebut dengan istilah dusun yakni Dusun Sindanghaji, Dusun SindangAsih, Dusun Jamban, Dusun Kedawung dan Dusun Kedungjarian.

Setiap dusun memiliki kekayaan masing-masing, untuk Dusun Kedungjarian sendiri terdapat sebuah sumber income yang berasal dari penyeberangan Jawa Barat - Jawa Tengah menggunakan perahu gethek. Penyeberangan ini beroperasi selama 24 jam dengan mesin sebagai pendorongnya.

Selain itu, Jamban terdapat sebuah pasar yang ramai beroperasi pada hari pasaran Rabu dan Sabtu. Banyak yang bisa didapatkan oleh pemerintah desa apabila manajemen pasar yang di Dusun Jamban ini terkondisikan dengan baik.

Pedukuhan lain yang letaknya paling selatan yakni Dusun Sindanghaji juga tak kalah hebatnya, yakni kekayaan alam berupa perbukitan dengan ketinggian rata-rata 200meter dari tanah datar. Bisa ditanami berbagai jenis kayu dan palawija. Sementara masyarakatnya sendiri lebih mengedepankan pada tanam singkong sebagai sumber makanan mereka.

Untuk daerah seperti Sindangasih dan Kedawung kekayaan alamnya berupa padi sawah yang dapat tumbuh dengan normal setiap tahunnya. Apabila dijabarkan bahwa setiap dukuh / dusun di Sidaharja ini memiliki lahan sawah yang juga menjadi sumber lumbung padi di Kecamatan Lakbok. 

Sejarah singkat yang pernah saya gali yakni Sidaharja sebelumnya sangat luas dan kini sudah terbagi menjadi 4 desa yakni Sidaharja, baregbeg, Sindangangin dan Sidarahayu. Kekayaan alam yang perlu diolah dengan baik agar menghasilkan income bagi kesejahteraan masyarakat Sidaharja dan Sindanghaji khususnya.

Profil Singkat Desa Sidaharja

Sabtu, 20 April 2013

Sebuah desa yang memiliki daerah cukup luas di Kecamatan Lakbok Kota Banjar ini dengan nama Desa Sidaharja, memiliki lima dusun atau kampung yang diketuai oleh seorang Kepala Dusun atau golongan. Desa Sidaharja merupakan desa paling luas sebelumnya namun kini sudah mulai menipis lantaran banyak wilayah memekarkan diri.

Kelima dusun tersebut antara lain bernama Dusun Kedungjarian, Dusun Kedawung, Dusun Jamban, Dusun Sindang Asih dan Dusun Sindang Haji. Tiap dusun tersebut dikepalai oleh seorang golongan Kadus / Ketua Golongan.

Sedangkan untuk tiap-tiap dusun juga memiliki dua orang RW yang bertugas di tempat tinggalnya masing-masing. Mengenai tugas dari seorang RW selain membantu aparatur pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan desa, juga menandatangani setiap surat keterangan yang dibutuhkan warga.
 

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
https://soundcloud.com/pmi-banjarnegara/sets/mars-pmi

Blogger news

Blogroll

Most Reading