Wilayah Sindanghaji merupakan dataran tinggi yang memiliki perbukitan dengan beberapa panembahan yakni Mbah Dipa dan Marmagati. Kedua panembahan ini merupakan yang paling terkenal diantara beberapa Mbah yang sering disebutkan orang tua jaman dahulu. Konon di Sindanghaji memang ada 8 Mbah yang secara kasat mata tidak nampak namun meninggalkan beberapa petilasan yakni berupa pohon besar dan kini dijadikan sebagai tempat untuk melek pada malam Jumat Kliwon.
Panembahan Marmagati lebih ramai ketimbang Mbah Dipa saat malam jumat kliwon. Beberapa orang seperti dalang dan orang-orang pemerintahan yang ingin ngadem serta mengharapkan keberkahan dengan mengasingkan diri di tempat ini, berharap keesokan harinya pikiran dan hatinya merasa lebih tenang. Ini seperti yang pernah guru saya sampaikan yakni pak Ripono, beliau menuturkan bahwa usai melek di panembahan Marmagati pikiran terasa lebih adem, walau terdapat masalah baik keuangan bisa segera menemukan solusi.
Sindanghaji adalah sebuah nama dukuh yang memang ada makna khusus diciptakan oleh kakek buyut almarhum dengan harapan menjadi pengayom masyarakat sekitar dan merupakan tempat tinggalnya bangmisno. Selama ini saya dan seorang simbah Fauzan dari Kesugihan Cilacap ketika berada di Sindanghaji juga merasakan ketenangan batin. Memang banyak sekali keunggulan dari Sindanghaji ini yang bisa digali baik itu potensi budaya, mistik hingga sumber daya alam di daerah perbukitan pasir rombeng. Bangmisno selaku penulis dari web desa Sidaharja ini juga turut berperan untuk mengembangkan Sindanghaji sebagai pedukuhan budaya dan melek IT melalui pembelajaran blog bagi warga Desa Sidaharja Lakbok Ciamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar